Hari Batik Nasional - Berita Sumbar

Breaking

Friday 2 October 2020

Hari Batik Nasional


Tanggal 02 Oktober, tepatnya hari ini merupakan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tahunnya.Bagaimana sejarah penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional? Dan bagaimana juga dengan batik yang dimiliki oleh orang minangkabau?

Nah pada 2 Oktober 2009 batik ditetapkan sebagai daftar ICH UNESCO atau Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada sidang UNESCO di Abu Dhabi. Dan penetapan itu menjadikan indonesia telah memiliki 3 warisan budaya yang telah masuk daftar ICH UNESCO dan WBTb.

Nah untuk sejarah Batik yang ada di Minangkabau sendiri, seperti Batik Tanah Liat, diduga masuk ke Minangkabau pada abad ke 16 yang diduga berasal dari Tiongkok. Pada zaman itu Kerajaan Minangkabau berpusat di Pagaruyung, Batusangkar. Batik tanah liat sempat hilang tanpa jejak pada masa penjajahan Jepang, namun berkat usaha Wirda Hanim, teknik batik ini diperkenalkan kembali pada tahun 1994. Awalnya Wirda Hanim melihat motif batik ini digunakan oleh beberapa orang penduduk nagari Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Dia tertarik dengan batik yang langka tersebut dan berniat untuk membangkitkan kembali seni tradisional batik tanah liat yang hampir punah.

 

Motif Batik Tanah Liat

Motif batik tanah liat tradisional adalah kuda laut dan burung hong, namun sekarang selain motif Tionghoa diperkenalkan juga motif tradisional Minangkabau seperti siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, lokcan, batuang kayu, tari piring, kipas.

Saat sekarang motif-motif baru juga diperkenalkan yang inspirasinya diambil dari kekayaan budaya alam Minangkabau, seperti motif tabuik (tabut), Jam Gadang dan Rumah Gadang. Saat sekarang ada tiga sentra pembuatan batik tanah liat di Sumatra Barat, yakni di Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan dan di Kabupaten Dharmasraya. Masing-masing sentra ini menampilkan corak tersendiri berdasarkan lingkungan masing-masing, bahkan di Dharmasraya mereka mengembangkan motif baru, bunga sawit.

Pewarnaan Batik

Salah satu keunikan dari Batik Tanah Liat ini adalah bahan-bahan pewarna yang digunakan berasal dari pewarna alami seperti tanah liat, kulit jengkol (Pithecellobium jaringa), manggis (Garcinia mangostana), getah gambir (Uncaria gambir), jerami padi (Oryza sativa), kulit mahoni (Sweetenia mahogani), kulit rambutan (Nephelium lappaceum) dan tumbuh-tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk colok (pewarna).

 

Penghargaan dari UNESCO

Batik tanah liat mendapatkan penghargaan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity semenjak bulan Oktober 2009. Batik ternyata tidak hanya dikenal sebagai tradisi dari Jawa, tapi juga ditemukan sebagai produk kebudayaan Minangkabau (Sumatra Barat).

 

No comments:

Subscribe Us